Branding dan logo memang mempunyai kaitan yang erat. Adanya logo dari sebuah usaha, maka pemilik bisnis atau perusahaan bisa melakukan branding. Dalam proses branding pastinya tidak lepas dari yang namanya logo, nama, ciri, citra, kesan, karakter, kredibilitas, dan persepsi kepada konsumen. Dimana hal ini bukanlah mudah dilakukan. Semua brand yang kita kenal pastinya mengalami jatuh bangun saat memperkenalkan kepada masyarakat dan target konsumen. Sebagai contohnya, brand kecantikan dipatok dengan harga mahal karena mempunyai kandungan terbaik dan sudah mendapatkan sertifikat Halal & BPOM. Untuk pasar yang sudah umum dengan sertifikasi dan kandungan tersebut, tentunya tidak akan mempermasalahkan soal harga. Lain hal untuk audience yang bisa dikatakan awam, mereka kan menyebut produk tersebut mahal.
10 Kesalahan Dalam Membuat Desain Logo
Perlu diketahui bahwa logo yang dibuat mewakili karakter dari sebuah brand atau perusahaan. Ketika logo dibuat dengan baik, maka akan ada orang yang bisa dengan mudah mengingat sebuah perusahaan atau brand. Lain hal jika logo yang dibuat asal dan tidak mencerminkan karakter, pastinya akan sulit diterima di masyarakat. Apalagi jika logo yang dibuat menyimpang atau mengandung SARA. Sudah bisa dipastikan bahwa brand atau perusahaan tersebut akan di banned. Jika sudah begini, akan sulit untuk memperkenalkan brand atau perusahaan ke masyarakat. Ini dikarenakan brand atau perusahaan tersebut sudah dicap buruk oleh masyarakat. Oleh sebab itulah, sebelum membuat logo, ada baiknya untuk membuat pertimbangan yang lebih baik terlebih dahulu.
Supaya terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam membuat logo. Ada baiknya jika mengetahui kesalahan-kesalahan umum yang biasanya dilakukan dalam membuat desain logo berikut ini.
-
Membuat Desain Tidak Original
Hal ini tentunya sudah tidak bisa mendapatkan tolenrasi lagi. Plagiat adalah sebuah hal yang tidak boleh dilakukan. Ada undang-undang yang mengatur plagiat dan jika terbukti akan mendapatkan hukuman. Oleh sebab itulah, akan lebih baik jika membuat logo yang original. Logo yang dibuat harus murni dari ide dan pikiran bersama, yakni designer dan klien bersangkutan. Pastikan strategi logo dan branding menjadi satu untuk menciptakan sesuatu yang unik dan bisa mudah diingat oleh orang lain.
-
Tidak Melakukan Briefing Terlebih Dulu
Briefing adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan. Sebelum membuat logo pun, kita juga harus melakukan briefing terlebih dahulu. Ini dimaksudkan supaya desain logo yang didapatkan bisa sesuai dengan permintaan klien. Memiliki inisiatif memang baik, tetapi jangan membuat desain logo dengan keinginan sendiri tanpa memberitahukan klien. Akan lebih baik jika mendengarkan permintaan klien ingin membuat logo yang seperti apa.
-
Tidak Ada Pertimbangan Brand Positioning
Brand positioning adalah segala hal yang memiliki kaitan dengan satu merek ke merek lain. Juga bisa disebut dengan pesaing. Oleh sebab itulah, designer harus bisa memahami dan melakukan analisa pada pesaing sebagai referensi ketika membuat logo. Ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan. Perlu digaris bawahi, bahwa hal ini bukan berarti bisa menjiplak dari berbagai hal logo si pesaing. Hal ini hanya sebatas analisa bagaimana pesaing bisa mendapatkan logo terbaiknya.
-
Membuat Desain Terlalu Rumit
Kebanyakan designer memang suka melakukan eksperimen. Tidak terkecuali ketika mendapatkan pesanan membuat logo. Sebenarnya melakukan eksperimen adalah hal baik. Tetapi jika desain logo yang dibuat terlalu rumit dengan menambahkan detail dan lainnya yang membuat berkata, ‘apa sih ini?’. Lebih baik tidak dilakukan. Biasanya konsumen lebih suka dengan desain yang simple dan ikonik. Bukan desain logo yang rumit, banyak warna, banyak pola dan membuat mata sakit ketika melihatnya.
-
Ketidaksesuaian Font yang Digunakan
Font yang dipilih pun juga akan memengaruhi keberhasilan pembuatan logo. Bayangkan jika Anda memiliki usaha makanan, dan dibuatkan logo dengan font yang menyeramkan. Orang yang melihat logo menjadi berpikir negatif. Apakah benar usaha tersebut menyediakan makanan enak atau tidak. Jadi akan lebih baik jika menggunakan font yang sederhana dan mudah dibaca. Bisa menggunakan satu font-style (maksimal dua) dalam pembuatan desain logo ini.
-
Tidak Bisa Memakai Format Hitam Putih atau Grayscale
Anda harus memastikan bahwa logo yang dibuat bisa dicetak dalam bentuk format hitam putih. Sebab logo sering digunakan dalam output hitam putih atau grayscale. Biasanya foto copy atau cetakan satu warna hanya bisa menggunakan logo dalam format satu warna saja. Bayangkan jika designer tidak bisa membuat desain logo yang nantinya bisa dicetak dalam format hitam putih atau grayscale. Pastinya akan sedikit membuat kesulitan.
-
Terlalu Abstrak
Sebenarnya ini bukan kesalahan jika dibuat dengan benar. Malah banyak designer yang menerapkan konsep ini pada beberapa logo. Biasanya designer memang tidak selalu ingin memvisualisasikan secara jelas goal yang diinginkan perusahaan. Namun jika designer membuat desain yang terlalu abstrak. Hal ini justru akan membuat desain logo menjadi tidak terlihat dan membuat banyak orang menjadi pusing ketika melihatnya. Oleh sebab itulah, designer harus bisa menentukan kapan waktu yang tepat jika ingin menggunakan logo tema abstrak.
-
Kurang Menjelaskan Makna dari Desain Logo
Jangan sampai seorang designer tidak bisa memberikan penjelasan mengenai makna dari logo yang sudah dibuat. Pentingnya brief juga bisa dilihat dari sini. Saat klien menjelaskan bagaimana keinginan dalam membuat logo. Designer harus bisa menangkap keinginan dari klien. Jadi nantinya bisa dijadikan acuan menjelaskan makna dari desain logo yang dibuat. Bahkan nantinya bisa menjelaskan semua detail yang ada di dalam desain tersebut.
-
Terlalu Banyak Clip Art
Adanya clip art memang membuat menarik. Namun jika berlebihan tentu tidak baik. Oleh sebab itulah cobalah untuk menciptakan desain original untuk klien dan mereka akan menghargainya. Pastikan juga untuk mendapatkan referensi dari klien ingin logo yang seperti apa. Jadi nantinya bisa dibuatkan sesuai dengan kebutuhan klien.
-
Non-Scalable
Desain logo yang baik tentu harus bisa ditempat jelas pada bilboard ukuran 5×10 meter dan bisa tampil baik di favicon 16x. Dengan begitu ketika dicetak tidak akan terlihat pecah-pecah dan membuat orang yang melihatnya menjadi malas dan ragu-ragu dengan brand atau perusahaan tersebut. Sebagai designer yang sudah berpengalaman. Tentunya tidak akan merasa kesulitan untuk membuat desain logo yang bisa muat di ukuran bilboard dan favicon tersebut.
Nah itulah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam membuat desain. Keberadaan logo untuk sebuah brand atau perusahaan adalah hal vital. Oleh sebab itulah, pembuatan logo harus dipastikan dengan tepat dan sesuai citra brand atau perusahaan. Apabila Anda merasa kebingungan dalam membuat desain logo. Maka tidak ada salahnya jika meminta bantuan jasa pembuatan logo untuk membuatkan. Pastikan dengan baik bahwa brief sudah dibuat secara rinci dan jelas. Dengan begitu nantinya designer yang akan melakukan pembuatan desain logo sesuai dengan permintaan Anda tentunya.